MAKALAH
GEOMORFOLOGI INDONESIA
Tentang Geomorfologi Pulau Sumatra
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Bentang lahanGeomorfologi Pulau Sumatera
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Tentang Geomorfologi Pulau Sumatra
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Geomorfologi pulau sumatra”
Makalah ini telah dibuat beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Pontianak, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Bentang lahanGeomorfologi Pulau Sumatera
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pulau Sumatra memanjang dari Barat – Laut ke tenggara dengan panjang 1.650 km dari Ule Lhee sampai Tanjung Cina (Djodjo dkk, 1985) lebar pulaudibagian Utara berkisar 100 – 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km. Secara garis besar topografi pegunungan Sumatra dapat dibagi kedalam tiga bagian yang menjalur dari Barat Laut - tenggara sebagai berikut :
A. Bagian Barat, daerah ini berupa dataran memanjang sepanjang pantai yang secara tidak menentu terpotong oleh igir-igir yang menyentuh pantai. Dataran pantai memiliki lebar yang di berbagai tempat tidak sama. Dataran pantai yang lebar hanya terdapat di beberapa tempat di antaranya di Meolaboh dan Singkil di Sumatra Utara.
B. Bagian Tengah, bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner Arc) yang menduduki bagian tengah Pulau Sumatra dengan posisi agak ke Barat. Jalur ini dikenal denan sebutan Bukit Barisan. Bukit barisan ini memiliki lebar yang tidak sama. Bukit Barisan (Zone Barisan) mengalami peristiwa-peristiwa geologis yang berulang-ulang dan kenampakan sekarang adalah sebagai hasil fenomena geologis yang terjadi pada Plio – Pleistocene. Berdasarkan fenomena pada Plio – Pleistocene maka zone Barisan dapat diuraikan menjadi tiga yaitu Zona Barisan Selatan, Zone Barisan Tengah dan Zona Barisan Utara (Van Bemmelen, 1949, 678).
1. Zona Barisan Sumatra Selatan dibagi menjadi tiga unit blok sesaran yaitu :
a. Blok Bengkulu (The Bengkulu Block) Pada Bagian Barat membentuk monoklinal dengan kemiringan 5 – 10 derajat ke arah Laut India (Indian Ocean) dan tepi Timur Laut berupa bidang patahan. Batas Timur Laut Blok Bengkulu adalah Semangko Graben, Ujung Selatan Semangko Graben berupa Teluk Semangko di Selat Sunda.Sedangkan panjang Graben Semangko yang membentang dari Danau Ranau – Kota Agung di Teluk Semangko adalah 45 Km dan lebarnya 10 Km.
b. Blok Semangko (Semangko Central Blok) Terletak diantara Zone Semangko Sesaran Lampung (Lampung Fault). Bagian Selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi seperti pegunungan Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan Depresi Telukbetung. Sedangkan bagian Utara Blok Semangko (Central Block) berbentuk seperti Dome (diameter + 40 Km).
c. Blok Sekampung (The The Sekampung Blok) Blok Sekampung merupakan sayap Timur Laut Bukit Barisan di sumatra Selatan. Blok ini merupakan Pasang Blok Bengkulu. Kalau dilihat secara keseluruhan makan Zone Barisan bagian Selatan (di daerah Lampung) memperlihatkan sebagai geantiklin yang besar di mana Bengkulu Block sebagai sayap Barat Daya, lebar 30 Km kemudian Sekampung Blok sebagai sayap Timur Laut, lebar 35 Km dan puncak geantiklinnya adalah central block (Blok Semangko) dengan lebar 75 Km.
2. Zone Barisan Sumatra Tengah Zona Barisan di daerah Padang memiliki lebar 140 Km dan bagian tersempit selebar 60 Km yaitu di Padang Sidempuan. Blok Bengkulu (the bengkulu Block) dapat ditelusuri sampai ke Padang sebagai pembentuk sayap Barat Daya bukit Barisan (Zone Barisan). Di Utara Padang, sayap Bukit Barisan Barat Daya di duduki oleh Danau Maninjau (a volcano tectonic trought), Gunung Talakmau dan Gunung Sorikmarapi. Zone Semangko membenteng dari Danau Kerinci sampai ke Danau Singkarak. Zone ini oleh Tobler disebut Schicfer Barisan (Van Bemmelen, 1949) membentang memanjang searah dengan Sistem Barisan baik di sumatra Tengah maupun Sumatra Selatan. Sayap Timur Laut yang terletak di Utara Danau Singkarak ke Tenggara. Di sebelah Utara Danau Singkarak sampai ke Rau berstruktur Horst dan Graben dengan posisi memanjang.
3. Zona Barisan Sumatra Utara dibagi menjadi dua unit yang berbeda (Van Bemmelen, 1949, 687) yaitu Tumor Batak dan pegunungan di Aceh.
a. Tumor Batak (The Batak Culmination with the Lake Toba) Tumor Batak, panjang 275 Km dan lebar 150 Km. puncak tertinggi Gunung Sibuatan 2.457 m di bagian Barat Laut Toba, Gunung Pangulubao 2151terletak di bagian Timur Toba. Di bagian Tenggara adalah G. Surungan 2.173 m dan dibagian barat adalah Gunung Uludarat 2.157 m.
b. Pegunungan di Aceh Van Bemmelen menyebutkan bahwa pegunungan Barisan di Aceh belum banyak disingkap sehingga pembicaraan mengenai pengaruh penggangkatan pada plio-pleistocene terhadapsistem Barisan di Aceh sangat sedikit.Bagian utara Zone Barisan dimulai dengan pegunungan di Aceh yang searah dengan Lembah Krueng Aceh. Jalur ini terus menyambung kearah Tenggara ke pegunungan Pusat Gayo dengan beberapa puncak seperti Gunung Mas 1.762m, Gunung Bateekebeue 2.840 m, Gunung Geureudong 2.590 m, Gunung Tangga 2,500 m, Gunung Abongabong 2.985 m, G. Anu 2.750 m, Gunung Leiser 3.145 m, untuk G. Leuser letaknya agak ke Barat bila dibanding dengan posisi gunung lainnya.Dari uraian Zone Barisan maka terdapat satu keistimewaan di mana pada bagian puncak Zone Barisan terdapat suatu depresi yang memanjang dari Tenggara ke Barat Laut. Depresi ini di beberapa tempat terganggu oleh lahirnya kenampakan baru sebagai hasil peristiwa tekto-vulkanik naupun erupsi vulkan.
C. Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan dataran rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini menurut Dobby merupakan dataran terpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara (Djodjo dkk, 1985). Bagian Timur Sumatra selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan.Di bagian arah Barat Pulau Sumatra (di Samudera India) terdapat deretan pulau-pulau yang bersifat non vulkanik. Rangkaian pulau-pulau ini merupakan outerarc. Posisi pulau-pulau memanjang arah Barat Laut - Tenggara. Di bagian Timur Pulau Sumatra terdapat Kepulauan Riau, bangka, Belitung, Lingga, Singkep.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Memahami Bentang lahan Geomorfologi Pulau Sumatra?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini merupakan bagaimana kita bisa melihat dam mempelajari keadaan dan kondisi di daerah Sumatra terutama berdasarkanang lahan bent geomorfologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geomorfologi Pulau Sumatera
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia,dan letaknya di bagian barat Indonesia,pulau Sumatra terbagi dalam beberapa propinsi sehingga dengan jelas keadaan dan kondisi dari setia wilayah yang ada disana.Disebelah utara pulau Sumatra berbatasan debgan teluk banggala,di bagian timur dengan selat malaka,di sebelah selatan dengan selat sunda,dan di sebelah barat dengan samudra hindia.Meskipun suatu daerah berdiri diatas daratan yang sama tetapi keadaan dan kondisi setiap wilayahnya masih ada yang berbeda dan juga ada persamaannya
Berikut adalah peta geomorfologi menurut Prof. Dr. H.Th.Verstappen
Dataran Aluvial
Rawa belakang
Kipas alluvial
Locally sedimentaries
Tuff/ignimbrite
fluviovulcanic
Pegunungan kompleks
Folded hiils and montains
Plateaus
Peneplain
Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat setiap daerah memiliki bentang lahan yang berbeda antara satu dengan yang lain, Dimana bentang lahan tersebut sebagai berikut :
1. Dataran Aluvial
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.
Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.
2. Rawa belakang
Backswamp atau Rawa belakang adalah bagian daridataran banjir dimana simpanan tanah liat menetap setelahbanjir. Backswamps biasanya terletak di belakang sungai alam sebuah tanggul. Kemudian kembali rawa-rawa yang terletak agak jauh dari saluran sungai di dataran banjir tersebut. Ketika air tumpah ke dataran banjir, material terberat tetes keluar pertama dan materi terbaik dilakukan jarak yang lebih besar
Relief : Cekung – datar
Batuan/struktur :Berlapis, tidak kompak
Proses :Sedimentasi
Karakteristik :Relief cekung - datar, selalu tergenang, proses sedimentassi.
3. Kipas aluvial
Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.
4. Locally sedimentaries
sebidang lahan yang dicirikan oleh kompleksitas atribut fisik dari permukaan lahan atau dekat permukaan.
5. Tuff/ignimbrite
lapisan batuan vulkanik sangat asam yang terbentuk dari debu vulkanis dan material lain yang dikeluarkan oleh gunung berapi saat meletus dan umumnya mengandung senyawa feldspar-kuarsa.
6. Fluviovulcanic
Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada bagian atasnya. Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang
7. Pegunungan kompleks
Yaitu pegunungan yang terdiri dari struktur-struktur geologi yang kompleks.misalnyalipatan,sesar dari berbagai jenis pada suatudaerah pegunungan
8. Folded hiils and montains
Ialah pegunungan yang terbentuk karena adanya proses lipatan. Proses lipatan terjadi karena tenaga endogen yg mendatar dan brsifat liat sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Dan menghasilkan antiklinal dan siklinal.
Pembentukan gunung bukan hanya semata terjadi karena proses lipatan. Proses pembentukan gunung trjadi karena adanya Patahan. Patahan terjadi akibat tenaga endogen yg relatif cepat,baik secara vertikal maupun horizontal.
9. Plateaus
Adalah suatu daerah yang rata dan mempunyaistruktur horizontalPlanteu merupakan daerah yang berelief tinggidengan lembah yang dalamPlain merupakan daerah yang berelief rendahdengan lembah yang dangkal
10. Peneplain
Akibat proses denudasional yang bekerja pada pegunungan secara terus menerus, maka permukaan lahan pada daerah tersebut menurun ketinggiannya dan membentuk permukaan yang hamper datar yang disebut dataran nyaris (peneplain). Dataran nyaris dikontrol oleh batuan penyusunan yang mempunyai struktur berlapis (layer). Apabila batuan penyusun tersebut masih dan mempunyai permukaan yang datar akibat erosi, maka disebut permukaan planasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pulau Sumatra merupkan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau Sumatra tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat didominasi oleh keberadaan lempeng samudera, sedang sebelah timur didominasi oleh keberadaan lempeng benua. Secara fisiografis Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan Tersier berarah barat laut-tenggara, yang dibatasi Sesar Semangko dan Bukit Barisan di sebelah barat daya, Paparan Sunda di sebelah timur laut, ketinggian Lampung di sebelah tenggara yang memisahkan cekungan tersebut dengan Cekungan Sunda, serta Pegunungan Dua Belas dan Pegunungan Tiga Puluh di sebelah barat laut yang memisahkan Cekungan Sumatra Selatan dengan Cekungan Sumatra Tengah. Elemen orografis yang utama adalah Bukit Barisan yang panjangnya 1650 km dan lebarnya ±100 km (puncak tertingginya ialah Gunung Kerinci dan Gunung Indrapura 3800 m). Bukit Barisan merupakan rangkaian sejumlah pegunungan yang sejajar atau colisses yang setelah cabang lainnya ke luar dari arah pokok barat laut tenggara, dikatakan bahwa arahnya lebih ke arah timur barat dan merosot (menurun) ke arah tanah rendah di bagian timur.
Sumatera tergolong daerah tipe iklim
A (sangat basah) yang puncak musim hujannya jatuh antara Oktober dan Januari, kadang hingga Februari. Berdasarkan iklim ini, Sumatra memiliki hutan gambut yang umumnya berada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur Sumatra, hutan hujan tropis, dan hutan muson.
B. Saran
Saran kepada kita semua baik sebagai guru,dosen,maupun mahasiswa perlu tahu akan kondisi dan situasi suatu wilayah,Karena keadaan muka bumi selalu bersifat statis.Perlu adanya berbagai referensi yang yang nantinya sebagai ilmu dalam mempelajari keadaan suatu wilayah apalagi wilaya kita Indonesai.
Dengan senang hati kalau ada orang yang memberi masukan akan makalah ini,sebab dari situlah penulis bisa memperbaiki makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Suratman.2014.Garis Besar Geomorfologi Indonesia.Yogyakarta:Gadjah mada university press
http://irenkarus20.blogspot.com/2014/04/makalah-geomorfologi-indonesia.html
http://allaboutgeo.wordpress.com/2013/10/26/betukan-lahan-landform/
http://www.scribd.com/doc/28271405/presentasi-Bentang-Alam-Geologi-Teknik
http://gegrafipilar.blogspot.com/2013/04/bentuk-lahan-asal-vulkanis.html